KNPI Diminta Lahirkan Kader Profesional

LANGSA – Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) harus mampu menciptakan kader  profesional dengan memiliki pengetahuan pada bidang tertentu yang relevan dengan kepeloporan. Bukan berarti harus menguasai lebih teknis, tetapi sekurang-kurangnya harus mampu memberikan inspirasi, menunjukkan arah, dan mampu mencari jalan untuk memecahkan masalah yang dihadapi.

Hal itu dikatakan Wali Kota Langsa, Drs Zulkifli Zainon sebagai pemateri pada rapat kerja (Raker) KNPI Kota Langsa periode 2011-2014, yang dihadiri pengurus DPD, KNPI dan OKP se-Kota Langsa, di aula Bapeda Aceh Timur, Sabtu (5/1).

“Pembangunan pemuda mempunyai peran strategis dalam mendukung peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas. Untuk itu pemuda harus disiapkan dan diberdayakan  agar memiliki kualitas dan keunggulan daya saing guna berperan sesuai tuntutan, kebutuhan serta mampu menghadapi persaingan di era globalisasi,” katanya.

Sementara Kapolres Kota Langsa, AKBP Yosi Muhamartha yang memberi materi tentang pemuda pelopor dalam penciptaan keamanan dan ketertiban serta penanggulangan bahaya narkoba mengharapkan agar pemuda menyadari bahwa keamanan dan ketertiban sangat penting dalam kehidupan sosial bermasyarakat.

Kapolres juga mengajak para pemuda lainnya menjadi pelopor untuk ikut berpartisipasi dalam menciptakan keamanan dan ketertiban. Selain itu, berupaya ciptakan keamanan dan ketertiban dalam lingkungan keluarga, lingkungan tempat tinggal dan lingkungan masing-masing gampong, dengan cara mengajak, menggerakkan untuk mengaktifkan pos kamling.

“Begitu juga dalam memberantas narkoba, tidak perlu sok jadi polisi, dokter, atau psikolog  mencoba membongkar jaringan, mencoba mengobati dan memberi nasehat. Lebih baik laporkankan pada polisi ,” ujar Kapolres.

Sedangkan Dandim 0104/Aceh Timur, Letkol Inf Piek Budiyakto memberi materi pemantapan dan pembangunan wawasan kebangsan pemuda di Aceh menjelaskan, ada tiga unsur dalam  upaya meningkatkan wawasan kebangsaan yaitu rasa kebangsaan, paham kebangsaan, dan semangat  kebangsaan. Ketiga hal tersebut, satu sama lain saling berkaitan dan mempengaruhi.

“Secara jujur kita akui bahwa pada saat sekarang kondisi jiwa semangat berkorban bangsa Indonesia sudah mengalami erosi. Yang ada sekarang adalah rela mengorbankan orang banyak demi terwujudnya kepentingan pribadi, kelompok maupun golongannya,” demikian Dandim.(md)  
Sumber : Serambi Indonesia
Sun, Mar 6th 2011, 08:32

0 komentar:

Posting Komentar

 
Designed by Christian Myspace | Bloggerized by Best Theme In conjunction with Blogger Services | Bollywood Wallpaper | Human Biochemistry